IAIN Kediri Raih Juara 2 dalam LKTI Ilmu Hadis Tingkat Nasional di UINSA

Surabaya, 28 Februari 2019 | Tim Mahasiswa IAIN Kediri diketuai oleh Roudlatunnasikah, dengan anggota Dinda Mar’atus Sholihah dan M. Agus Faisal berhasil meraih juara ke-2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Sunan Ampel Surabaya. LKTIN tersebut mengusung tema “Relevansi Hadis dalam Menciptakan Indonesia Emas 2045”, diikuti oleh 50 tim yang mewakili Perguruan Tinggi dari penjuru Nusantara. Dari jumlah tersebut, tersaring 15 tim yang berkompetisi pada babak final untuk kemudian dipilih tiga tim terbaik berdasarkan penilaian dewan juri.
Ditemui di kampusnya, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri, Nasikah mengemukakan bahwa pelaksanaan LKTI ini dibagi dalam tiga tahap yaitu pengumpulan abstrak, pengumpulan full paper, dan selanjutnya diambil 15 paper yang dinilai terbaik untuk melaju ke tahap ketiga yakni babak final. Dalam babak final, hasil penelitian dipresentasikan secara terbuka di ruang auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 28 Februari. Nasikah bersama timnya memilih subtema terkait dengan politik dalam penulisan paper tersebut. Judul yang dipilih untuk paper tersebut adalah “Reaktualisasi Konsep Keislaman untuk Membangun Integrasi Bangsa (Kajian Ma’ani al-Hadis)“.
Dalam paper tersebut dijelaskan Hadis “al muslimu man salima al muslimu na min lisanihi wa yadihi” merupakan tawaran konsep dari Rasulullah Saw dalam menghadapi fundamentalisme dan desakralisasi agama. Hadis tersebut mengisyaratkan rumusan indikator ke-Islaman seseorang bukan hanya dilihat dari identitas, tapi juga dari lisan dan tangannya. Secara metodis, kerangka pembahaasn dalam kerangka Hadis maudhu’i. Kemudian, reaktualisasi terhadap makna Hadis digali melalui paradigma integrasi-interkoneksi dengan pendekatan psikologi komunikasi.
Berdasarkan penilaian dewan juri, akhirnya diputuskan IAIN Kediri sebagai tim terbaik kedua, setelah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai juara pertama dan Universitas Brawijaya malang sebagai juara ketiga. Hal tersebut tak luput dari bimbingan Ustadz Ibnu Hajar Ansori, M.Th.I, sebagai salah satu dosen Prodi Ilmu Hadis. Prestasi tersebut diharapkan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi mahasiswa Ilmu Hadis Khususnya dan mahasiswa IAIN Kediri pada umumnya agar terus berprestasi dan berkarya.Surabaya, 28 Februari 2019 | Tim Mahasiswa IAIN Kediri diketuai oleh Roudlatunnasikah, dengan anggota Dinda Mar’atus Sholihah dan M. Agus Faisal berhasil meraih juara ke-2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Sunan Ampel Surabaya. LKTIN tersebut mengusung tema “Relevansi Hadis dalam Menciptakan Indonesia Emas 2045”, diikuti oleh 50 tim yang mewakili Perguruan Tinggi dari penjuru Nusantara. Dari jumlah tersebut, tersaring 15 tim yang berkompetisi pada babak final untuk kemudian dipilih tiga tim terbaik berdasarkan penilaian dewan juri.
Ditemui di kampusnya, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri, Nasikah mengemukakan bahwa pelaksanaan LKTI ini dibagi dalam tiga tahap yaitu pengumpulan abstrak, pengumpulan full paper, dan selanjutnya diambil 15 paper yang dinilai terbaik untuk melaju ke tahap ketiga yakni babak final. Dalam babak final, hasil penelitian dipresentasikan secara terbuka di ruang auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 28 Februari. Nasikah bersama timnya memilih subtema terkait dengan politik dalam penulisan paper tersebut. Judul yang dipilih untuk paper tersebut adalah “Reaktualisasi Konsep Keislaman untuk Membangun Integrasi Bangsa (Kajian Ma’ani al-Hadis)“.
Dalam paper tersebut dijelaskan Hadis “al muslimu man salima al muslimu na min lisanihi wa yadihi” merupakan tawaran konsep dari Rasulullah Saw dalam menghadapi fundamentalisme dan desakralisasi agama. Hadis tersebut mengisyaratkan rumusan indikator ke-Islaman seseorang bukan hanya dilihat dari identitas, tapi juga dari lisan dan tangannya. Secara metodis, kerangka pembahaasn dalam kerangka Hadis maudhu’i. Kemudian, reaktualisasi terhadap makna Hadis digali melalui paradigma integrasi-interkoneksi dengan pendekatan psikologi komunikasi.
Berdasarkan penilaian dewan juri, akhirnya diputuskan IAIN Kediri sebagai tim terbaik kedua, setelah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai juara pertama dan Universitas Brawijaya malang sebagai juara ketiga. Hal tersebut tak luput dari bimbingan Ustadz Ibnu Hajar Ansori, M.Th.I, sebagai salah satu dosen Prodi Ilmu Hadis. Prestasi tersebut diharapkan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi mahasiswa Ilmu Hadis Khususnya dan mahasiswa IAIN Kediri pada umumnya agar terus berprestasi dan berkarya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *